Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dasar Perhitungan Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi

Pengertian Fertilitas
Fertilitas sebagai istilah demografi, merupakan hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita (Hatmadji, 1982). Dengan kata lain, fertilitas adalah banyaknya bayi lahir yang hidup. Terdapat beberapa konsep dalam fertilitas:
- Lahir hidup: kelahiran bayi dengan menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
- Lahir mati: kelahiran bayi tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
- Abortus: kematian bayi dalam kandungan.
- Masa reproduksi: masa di mana wanita mampu melahirkan.


Persoalan dalam Pengukuran Fertilitas
Angka fertilitas diukur berdasarkan pembagian jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk yang menanggung risiko (exposed to risk). Persoalan dalam perhitungan fertilitas adalah sebagai berikut:
- Pengukuran fertilitas lebih kompleks daripada pengukuran mortalitas, karena seorang wanita dapat melahirkan beberapa kali (lebih dari satu kali) dan hanya dapat meninggal satu kali.
- Pada kenyatannya, tidak semua wanita mengalami risiko melahirkan karena adanya kemungkinan berupa tidak mendapat pasangan untuk berumah tangga, mandul, atau telah bercerai.


Pengukuran Fertilitas Tahunan
Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) merupakan banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
CBR = crude birth rate/tingkat fertilitas kasar.
B = jumlah kelahiran pada tahun x.
Pm = jumlah penduduk pada pertengahan tahun x.
k = 1000

***
Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk wanita usia 15-49 tahun.
GFR = general fertility rate/tingkat fertilitas umum.
B = jumlah kelahiran pada tahun x.
Pf(15-49) = jumlah penduduk wanita berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun x.
k = 1000

***
Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate),
ASFRi = age specific fertility rate/tingkat kelahiran menurut umur.
Bi = jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur i.
Pi = jumlah wanita kelompok umur i pada pertengahan tahun x.
k = 1000
***

Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Tingkat fertilitas total (total fertility rate) mengukur jumlah kelahiran hidup tiap 1000 wanita hingga akhir masa reproduksinya. Dalam praktiknya, TFR dihitung dengan cara menjumlahkan ASFR. Jika umur tersebut berjenjang lima tahun, maka rumus TFR:

***
Gross reproduction rate (GRR) menghitung jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 wanita sepanjang masa reproduksinya, dengan asumsi bahwa tidak ada seorang wanita yang meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya. Kelemahan dari perhitungan ini adalah mengabaikan kemungkinan wanita meninggal sebelum mengakhiri masa reprodukinya. GRR dihitung dengan:

ASFRfi = tingkat fertilitas menurut umur ke-i dari kelompok berjenjang 5 tahunan.

***
Net reproduction rate (NRR) menghitung jumlah kelahiran bayi perempuan oleh sebuah kohor (angkatan) dari 1000 wanita dengan memperhitungkan kemungkinan wanita-wanita tersebut meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
***

Pengertian Mortalitas
Menurut UN (United Nations) dan WHO, mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup (dalam Utomo, 1982).


Sumber Data Kematian
Dalam memperoleh data kematian, terdapat metode registrasi dan sensus/survei penduduk. Dalam metode registrasi, setiap kejadian kematian dilaporkan atau dicatatkan secara segera setelah peristiwa kematian terjadi. Sedangkan pada metode sensus/survei, kejadian kematian dicatat setelah sekian lama peristiwa kematian terjadi.


Pengukuran Angka Mortalitas
Angka kematian kasar (crude death rate) merupakan jumlah kematian pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut. Angka kematian ini dinyatakan untuk per 1000 orang:
CDR = angka kematian kasar/crude death rate.
D = jumlah kematian pada tahun x.
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun x.
k = 1000

***
Angka kematian menurut umur (age specific death rate) merupakan jumlah kematian pada suatu kelompok umur dan pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada kelompok umur yang sama dan pada pertengahan tahun yang sama.
ASDR = angka kematian menurut umur/age specific death rate.
Di = jumlah kematian penduduk berumur i pada tahun x.
Pi = jumlah penduduk berumur i pada pertengahan tahun x.
k = 1000

***
Angka kematian bayi (infant mortality rate) sebagai indikator dalam menentukan kesehatan masyarakat, dihitung dengan jumlah kematian bayi berumur di bawah satu tahun pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah kelahiran pada tahun tersebut.

***


Pengertian Migrasi
Migrasi merupakan perpindahan penduduk yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Adanya migrasi tentu dipengaruhi oleh pull dan push factors. Kegiatan migrasi membawa konsekuensi positif dan negatif terhadap wilayah yang dituju dan wilayah yang ditinggalkan.


Pengukuran Angka Migrasi/Mobilitas
Angka mobilitas (m): merupakan rasio dari banyaknya penduduk (M) yang berpindah secara lokal dalam suatu jangka waktu tertentu terhadap total jumlah penduduk (P). Angka mobilitas dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dengan:
m = angka mobilitas.
M = jumlah penduduk yang berpindah secara lokal dalam suatu waktu.
P = jumlah total penduduk/populasi.

***
Angka migrasi masuk (mi) menunjukkan banyaknya migran yang masuk (I), per 1000 jiwa di daerah tujuan dalam waktu setahun.
mi = angka migrasi masuk.
I = jumlah migran yang masuk.
P = biasanya adalah jumlah penduduk di pertengahan tahun.

***
Angka migrasi keluar (mo) menunjukkan banyaknya migran yang keluar (O), per 1000 jiwa dalam waktu setahun.
mo = angka migrasi keluar.
O = jumlah migran yang keluar.
P = biasanya adalah jumlah penduduk di pertengahan tahun.

***
Angka migrasi netto (mn) merupakan selisih antara banyaknya migran yang masuk (I) dan banyaknya migran yang keluar (O) pada suatu wilayah, per 1000 jiwa dalam satu tahun.
mn = angka migrasi netto.
I = jumlah migran yang masuk.
O = jumlah migran yang keluar.
P = biasanya adalah jumlah penduduk di pertengahan tahun.

***
Angka migrasi bruto (mb) menunjukkan banyaknya kejadian perpindahan penduduk per seribu penduduk, yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar dibagi jumlah penduduk wilayah asal dan jumlah penduduk wilayah tujuan.
mb = angka migrasi bruto.
I = jumlah migran yang masuk.
O = jumlah migran yang keluar.
P1 + P2 = jumlah penduduk wilayah asal ditambah jumlah penduduk wilayah tujuan.
***

Metode Perkiraan Migrasi
Balancing equation, merupakan metode perkiraan migrasi netto (I – O) dengan menggunakan jumlah penduduk (P), jumlah kelahiran (B), jumlah kematian (D) pada dua sensus.
I – O = migrasi netto.
P1 – P2 = perubahan penduduk antara dua sensus.
B – D = pertumbuhan alamiah penduduk antara dua sensus.

***
Forward cencus survival ratio (FCSR), dihitung dengan suatu pecahan yang pembilangnya merupakan jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu dalam suatu sensus, dan penyebutnya merupakan jumlah penduduk pada kelompok yang 10 (sepuluh) tahun lebih muda pada sensus sebelumnya. Perhitungan ini berlaku jika sensus dilakukan setiap sepuluh tahun.
Misal:

***
Reverse cencus survival ratio (RCSR), dihitung dengan suatu pecahan yang pembilangnya merupakan jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu dalam suatu sensus, dan penyebutnya merupakan jumlah penduduk pada kelompok yang 10 (sepuluh) tahun lebih tua pada sensus sesudahnya. Perhitungan ini juga berlaku jika sensus dilakukan setiap sepuluh tahun.
Misal:
***



Referensi: Catatan perkuliahan.

Semoga berguna.
Salam,
Abdurrahman Zaki





Posting Komentar untuk "Dasar Perhitungan Fertilitas, Mortalitas, dan Migrasi"