Sesi Cerita | Pengalaman dengan AutoCAD
Tulisan Sesi Cerita | Pengalaman dengan AutoCAD ini berisi tentang nostalgia saya mengenai sejarah saya dalam mengoperasikan software AutoCAD.
#Semester ke-1
Kisah ini dimulai, sekitar tiga tahun lalu dihitung sejak artikel ini ditulis, saat saya duduk di semester ke-1 di Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro.
Saat itu, di Mata Kuliah Teknologi Informasi (salah satu mata kuliah dasar bagi mahasiswa semester I di PWK), ada satu pertemuan/tatap muka berisi praktikum penggunaan AutoCAD.
Asisten dosen pada praktikum tersebut memberi kami tugas membuat siteplan, dengan komposisi rumah besar, sedang, dan kecil adalah 3:2:1.
Jika diingat-ingat, ini adalah hasil karya saya saat itu. Siteplan ini pun adalah hasil revisi. Jadi, progress saya sebelumnya lebih jelek lagi, wkwkwk.
Dominan bentuk kotak, bukan? Hehe, yap, perintah yang digunakan dalam membuat siteplan itu sederhana sekali. Hanya rectangle, circle saja mungkin. Saat artikel ini ditulis, saya merasa bahwa saya pada zaman dahulu awam sekali, ya.
#Semester ke-1
Kisah ini dimulai, sekitar tiga tahun lalu dihitung sejak artikel ini ditulis, saat saya duduk di semester ke-1 di Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro.
Saat itu, di Mata Kuliah Teknologi Informasi (salah satu mata kuliah dasar bagi mahasiswa semester I di PWK), ada satu pertemuan/tatap muka berisi praktikum penggunaan AutoCAD.
Asisten dosen pada praktikum tersebut memberi kami tugas membuat siteplan, dengan komposisi rumah besar, sedang, dan kecil adalah 3:2:1.
Jika diingat-ingat, ini adalah hasil karya saya saat itu. Siteplan ini pun adalah hasil revisi. Jadi, progress saya sebelumnya lebih jelek lagi, wkwkwk.
Dominan bentuk kotak, bukan? Hehe, yap, perintah yang digunakan dalam membuat siteplan itu sederhana sekali. Hanya rectangle, circle saja mungkin. Saat artikel ini ditulis, saya merasa bahwa saya pada zaman dahulu awam sekali, ya.
Itu saja pengalaman terkait AutoCAD di semester ke-1.
#Semester ke-2
Semester ke-1 berlalu. Masuklah semester ke-2. Ada satu mata kuliah di semester ke-2 yang membuat saya sebagai operator AutoCAD. Saya lupa, apa justifikasi atas terpilihnya saya sebagai operator AutoCAD.
Setidaknya, ini adalah hasil AutoCAD yang saya buat atas nama kelompok saya saat itu. Ya, lebih variatif bentuknya daripada hasil saya saat semester ke-1, bukan? Hehehe.
Saat itu, saya mulai mengeksplorasi AutoCAD. Membuat garis yang meliuk-liuk. Pusing saat hatch warna. Menggunakan model mobil dan motor.
Ada satu kaidah/aturan dalam penetapan kaveling lahan yang saat itu belum saya pahami, sehingga bentuk kaveling di siteplan kami ini masih banyak yang menceng-menceng. Seharusnya, kaveling tegak lurus dengan jalan.
#Semester ke-3
Baiklah, anggap saja semester ke-2 sudah berlalu.
Mari kita bernostalgia saat saya di semester ke-3.
Selama semester ke-3, sayang sekali tidak ada tugas yang berkaitan dengan AutoCAD.
Ada mata kuliah tentang perancangan kawasan, namun hanya berfokus pada analisis figure ground. Mata kuliah tersebut adalah "Morfologi Kota."
Saat itu, tugas saya adalah jadi "tukang" buat peta dan digitasi figure ground atas nama kelompok saya.
Hasil figure ground yang saya buatkan untuk kelompok saya, seperti ini:
Yap, itu adalah figure ground kawasan tahun 2005, 2007, 2013, dan 2017. Pasti melelahkan untuk membuat itu, membuat polygon bangunan satu persatu dari tahun 2005, kemudian disesuaikan perkembangannya dengan tahun berikutnya.
Ini artikel tentang pengalaman saya terkait AutoCAD. Tapi juga berisi figure ground, ya? Hehe, tidak apa-apa, yang penting berkaitan dengan tema perancangan kawasan.
#Semester ke-4
Mari kita anggap semester ke-3 berlalu. Masuklah semester ke-4.
Gambar di bawah ini memang tidak jelas, ya. Blur. Ini adalah output tugas mata kuliah "Perencanan Tapak," (salah satu mata kuliah yang paling melatih mental selama di PWK). Output tugas tersebut berupa siteplan 1:1000 dan 1:500, yang digambar tangan dan difoto dari atas.
Gambar ini mungkin hanya salah satu output dari tugas tersebut. Kalau Pembaca ingin menelisik lebih dalam terkait output tugasnya, dapat berkunjung sejenak di artikel saya di link ini.
Ada satu strategi saya, dalam mengatasi lelahnya menggambar ulang setelah siteplan gambar tangan kami tercoret-coret selama dikoreksi. Saya membuatkan desain massa bangunan di AutoCAD, kemudian saya print dengan warna kuning atau abu-abu, sehingga saat menggambar ulang dengan tangan, kami tinggal menebalkan garisnya saja. Tanpa perlu lelah berpikir ulang tentang penyesuaian skala ukuran blok bangunan dan akurasi peletakannya. Hehe, mari diteladani.
#Semester ke-5
Cukup cepat dirasa sudah empat semester berlalu. Kini mari kita membahas tugas terkait AutoCAD di semester ke-5.
Ini adalah output AutoCAD di mata kuliah "Perancangan Kota."
Proses penyelesaikan siteplan ini adalah pembagian zona beserta PJ desainnya. Setiap PJ zona membuat sketch di atas printout deliniasi kawasan. Kemudian saya sebagai operator, meng-input setiap bentuk usulan desain ke salam AutoCAD.
Hal yang menarik di siteplan ini bagi saya adalah jalan pedestrian penghubung antarrusunnya. Jalan pedestrian di tempat wisata di bagian selatan juga menarik, sebab membuat siteplan terlihat padat.
Hmm, ini termasuk masterpiece selama saya mengoperasikan AutoCAD. Saya tetap berterima kasih kepada anggota tim saya, atas usulan-usulan desain yang cemerlang. Sebab estetika desain dalam siteplan ini erat kaitannya dengan kinerja tim. Saya dominan berperan sebagai operator yang meng-input desain saja.
#Semester ke-6
Okay, mari kita ingat-ingat tugas tentang AutoCAD di semester ke-6.
Ini adalah masterpiece yang kedua. Proses pengerjaannya juga mirip dengan output saat semester ke-5, yaitu membagi PJ sketch desain perzona, kemudian saya meng-input usulan desain ke dalam siteplan. Tanpa tim saya, siteplan ini mungkin tidak akan seindah seperti ini.
#Simpulan
Kisah saya dalam mengoperasikan AutoCAD, mungkin hanya terhenti sampai semester ke-6 saja. Sebab mata kuliah terkait rancang dan tugas-tugas yang bersifat kelompok, sepertinya cenderung sampai semester ke-6 saja. Semester ke-7, kami sudah mulai masuk dalam masa penyusunan Tugas Akhir.
Kemampuan dalam mengoperasikan AutoCAD dalam membuat siteplan, berkaitan erat dengan jam terbang operator-nya. Tim saya tidak salah memilih saya sebagai operator, karena saya terbiasa menjadi operator tunggal sejak semester ke-2.
Jika dibandingkan, siteplan di semester ke-2, hingga semester ke-6, memiliki peningkatan kompeksitas desain. Sebab ada analisis site, analisis infrastruktur, analisis citra kota, analisis terukur dan tidak terukur, analisis rancang kota, dan analisis lainnya yang mulai diterapkan di semester ke-5 hingga ke-6.
Jadi, pengoperasian AutoCAD dalam membuat siteplan, juga menyinggung materi perancangan kawasan. Sebaiknya operator AutoCAD, selain memiliki jam terbang yang cukup, juga memiliki pengetahuan dasar tentang analisis perancangan kawasan.
#Penutup
Artikel Sesi Cerita | Pengalaman dengan AutoCAD ini hanya bersifat nostalgia, sebagai bukti bahwa saya "pernah" mengoperasikan AutoCAD.
Saya tidak tahu, apakah karier saya ke depannya di bidang siteplan atau tidak. Setidaknya, artikel ini menjadi kenangan bagi saya.
Semoga bermanfaat bagi Pembaca.
Dengan hormat,
Abdurrahman Zaki.
Posting Komentar untuk "Sesi Cerita | Pengalaman dengan AutoCAD"