Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenangan Bersama SIG


Sistem Informasi Geografis. Yang paling akrab dengan saya adalah software ArcGIS, yang kedua adalah ErMapper. Namun, software ArcGIS adalah yang paling sering saya gunakan selama ini. Sebagian besar pengguna ArcGIS tentu sudah hafal, bahwa SIG (atau GIS: Geographic Information System dalam bahasa Inggris) merupakan sistem yang berguna dalam memperoleh, memproses, mengolah, dan menyimpan data yang tereferensi geografis (dicirikan dengan data yang memiliki titik koordinat), menjadi informasi yang lebih bermanfaat. Ini masih pengertian yang saya pahami. Sepertinya masih perlu didukung dengan teori yang disitasi dari pustaka lainnya.

Kesan pertama ketika saya pertama kali diajarkan dalam menggunakan ArcGIS pada semester I di Departemen Perencanaan Wilayah Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, pada mata kuliah Teknologi Informasi adalah... cukup memusingkan. Seingat saya, saya diajarkan bagaimana mendigitasi ulang peta administrasi wilayah yang sudah ada di internet, dan membuat peta daya dukung lahan. Pada pertama kali saya mendigit peta, jari saya pegal karena beberapa kali harus mengulang digitasi karena human error. Namun, sekarang... alhamdulillah sudah lancar, hehehe. 

Di semester kedua, saya diajarkan untuk menggunakan ArcGIS dalam membuat sempadan sungai dan sempadan struktur geologi dengan tool Multiple Ring Buffer, dan pembuatan peta kemampuan lahan dengan tool Weighted Overlay. Di semester ketiga, diajarkan mengenai penggunaan ArcGIS untuk memecahkan masalah tertentu. Saya mengambil kasus identifikasi lokasi pembangunan pos pemadam kebakaran baru di Kota Semarang. Menggunakan variabel jangkauan pelayanan pos damkar eksisting (tool Euclidean Distance dan Reclassify), aksesibilitas (tool Multiple Ring Buffer, Clip, Union, Polygon to Raster), penggunaan lahan (tool Polygon to Raster), dan tingkat kepadatan penduduk, yang kemudian di-Weighted Overlay. 

Pembelajaran mengenai SIG ditekankan di semester keempat pada mata kuliah Sistem Informasi Geografis. Diajarkan pada mata kuliah tersebut mengenai cara mendownload citra Landsat dari website USGS, cara pengolahan citra Landsat di ArcGIS, cara mendigitasi citra resolusi tinggi di ArcGIS, penggunaan query, network analysis (fastest route, service area berbasis jaringan jalan, nearest facility), 3D analysis melalui ArcScene, dan pembuatan model dengan model builder di ArcGIS. 
Demikian kenangan bersama ArcGIS selama empat semester pertama di Departemen Perencanaan Wilayah Kota di Universitas Diponegoro. Saya mendengar dari dosen saya bahwa lulusan yang memiliki skill dalam ArcGIS sangat dibutuhkan di dunia kerja, apalagi sekaligus menguasai metode analisis multivariat. Harapan saya, saya bisa terus menambah jam terbang dalam penggunaan ArcGIS dan dapat berbagi ilmu mengenai SIG di blog ini. 


Salam, 
Abdurrahman Zaki

Posting Komentar untuk "Kenangan Bersama SIG"